Oleh karena itu, ayo kita berkenalan lebih jauh! Spesialis ini memegang 2 bidang peran penting yaitu dalam hal pembiusan dan perawatan di ruang intensif (High Care Unit / HCU dan Intensive Care Unit / ICU). Anestesi atau pembiusan meliputi bius umum (general anestesi), bius regional (regional anestesi), bius atau blokade saraf tepi, bius lokal. Pembiusan ini dilakukan untuk pasien yang akan menjalani operasi atau prosedur medis lainnya baik di kamar operasi ataupun di luar kamar operasi.
Dilakukan dengan menggunakan obat-obat yang diberikan dari mesin anestesi berupa gas yang dapat dihirup dan obat-obat yang diberikan dari infus atau pembuluh darah. Bius umum memiliki spektrum pembiusan ringan yang tanpa menggunakan alat bantu di jalan napas sampai dengan pembiusan dalam yang melibatkan obat pelumpuh otot dan alat bantu napas beserta mesin ventilator.
Bius umum dapat dilakukan baik untuk bayi, anak-anak, dewasa, ibu hamil, atau lanjut usia, dengan pertimbangannya masing-masing. Kelebihan dari pembiusan ini adalah pasien merasa nyaman, tidak ingat atau tidak tahu apa yang terjadi selama operasi berlangsung, terkontrolnya kondisi pasien oleh dokter. Kerugian yang mungkin dirasakan dapat berupa rasa tidak nyaman di tenggorokan pasca dipasang alat bantu nafas, mual dan muntah, dan pusing pascaoperasi.
Pembiusan secara regional anestesi meliputi pembiusan separuh badan yang disebut dengan spinal atau epidural anestesi. Biasanya pembiusan ini digunakan untuk operasi di area sekitar pusar ke bawah dengan menyuntikkan obat anestesi lokal ke area tulang belakang pasien. Pembiusan regional secara blokade saraf tepi juga dapat melibatkan bagian tubuh tertentu saja, seperti satu bagian lengan atas atau lengan bawah atau tangan saja, atau salah satu kaki kanan atau kiri.
Keunggulan dari pembiusan ini adalah pasien tetap sadar penuh dan sedikit memengaruhi fungsi pernapasan sehingga menjadi pilihan utama bagi pasien dengan gangguan pernapasan akut, pemulihan pasien yang lebih cepat, efek mual muntah dan pusing pascaoperasi yang lebih sedikit. Kerugian yang mungkin timbul adalah rasa nyeri atau tidak nyaman ketika dilakukan penusukan di punggung atau area tubuh tertentu untuk memberikan obat anestesi, atau nyeri kepala pascatindakan.
Bius lokal biasanya digunakan untuk tindakan medis sederhana seperti menjahit jaringan yang terluka di instalasi gawat darurat, atau prosedur kecil seperti biopsi jaringan untuk analisis sampel di laboratorium patologi anatomi.
Pembiusan tidak selalu dilakukan di kamar operasi, beberapa tempat yang membutuhkan pembiusan seperti pembiusan di ruang radiologi, tindakan pemberian obat kanker melalui cairan otak di tulang belakang, atau pengambilan sampel tulang (bone marrow) pada pasien-pasien tertentu yang tidak kooperatif.
Selain pembiusan, dokter Anestesi akan bertanggung jawab terhadap perawatan pasien-pasien kritis di ruang intensif. Pasien-pasien akan dipantau untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dalam hal ini dokter anestesi juga akan berkolaborasi dengan dokter lain untuk pelayanan di ruang intensif, misal dengan dokter paru, penyakit dalam, kandungan, gizi, kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan sebagainya.