09
FEB
2021
Sumber : Rista Yulianti Mataputun, S.Gz
Remaja dan Anemia
Masalah gizi yang biasa dialami remaja, salah satunya adalah anemia. Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah dalam tubuh (kadar hemoglobin/HB lebih rendah dari nilai normal). Tugas sel darah merah adalah mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh, Tanpa sel darah merah yang cukup, oksigen tidak akan sampai ke organ-organ tubuh dengan maksimal. Akibatnya, fungsi tubuh pun terganggu, sehingga dapat menyebabkan menurunnya aktivitas dan pretasi belajar karna kurangnya konsentrasi. Selain itu anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang dan mengakibatkan mudah terkena infeksi.
Hari gizi nasional pada tahun 2021 mengusung tema remaja sehat bebas anemia “Gizi Seimbang, Remaja sehat, Indonesia kuat”. Masalah gizi yang terjadi pada usia remaja meningatkan kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa serta beresiko melahirkan kembali generasi yang bermasalah gizi dan dampaknya menurunnya kualitas sumberdaya manusia kedepannya. Berdasarkan riset kesehatan dasar 2018 menunjukan 3-4 dari 10 remaja Indonesia terkena anemia. Gejala anemia yang umum terjadi adalah mudah sekali capai, sulit konsentrasi, mudah lupa, sering sakit kepala, terlihat pucat. Untuk mencegah dan mengatasi anemia ada beberapa hal yang perlu diterapkan yaitu :
Anemia terjadi paling banyak diakibatkan kekurangan zat besi, selain itu juga bisa disebabkan kekurangan protein, asam folat, vitamin b12, vitamin A. Dengan tidak mengkonsumsi sumber kafein (kopi, teh, coklat) sesaat sebelum/ sesudah makan juga dapat menurunkan resiko terjadinya anemia, hal ini dikarenakan kandungan tanin, kafein, dan phitat pada minuman tersebut dapat menghambat zat besi sulit diserap yang berakibat terjadinya anemia. Jadi disarankan untuk memberi jeda antara makan dan meminum minuman sumber kafein dan tannin setidaknya 2 jam.
Sumber Berita : Sumber : Rista Yulianti Mataputun, S.Gz