01
JUL
2020

Solopos edisi Senin Legi, 29 Juni 2020


Pakai Masker & Rajin Cuci Tangan Cegah Pneumonia Covid-19


SUKOHARJO – Menerapkan protokoler kesehatan seperti memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air dan physical distancing atau jaga jarak paling efektif untuk mencegah pneumonia yang disebabkan virus Covid-19. Penderita pnemonia bisa menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian.

Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Sehingga mengakibatkan jaringan paru (alveoli dan parenkim paru) di salah satu atau kedua paru meradang karena terinfeksi kuman. Kantong udara (alveoli) pada organ paru bisa dipenuhi dengan cairan lendir dan peradangan. Penderita pneumonia yang sistem imunitasnya lemah dan tidak diobati dapat mengakibatkan kadar oksigen darah menurun karena proses pertukaran oksigen di paru terganggu yang berimplikasi terjadinya gagal napas. “Virus Covid-19 dapat mengakibatkan pneumonia dengan gejala demam, batuk, disertai kesulitan bernapas. Penderita pneumonia berat bisa mengakibatkan kematian,” kata dokter spesialis paru di RS Indriati, Solo Baru, Chrisrianto Edy Nugroho, saat berbincang dengan Espos, Rabu (17/6).

Proses pengobatan pneumonia yang disebabkan virus Covid-19 tergantung kondisi sistem imun tubuh. Biasanya, penderita pneumonia diberi suplemen vitamin, obat imunomodulator dan makan makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Bagi penderita pneumonia yang terjadi komplikasi gagal napas dibantu dengan mesin ventilator. Mesin ventilator bakal membantu penderita pneumonia untuk mendapatkan kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi, karena sistem pernafasan penderita tidak bisa maksimal. “Daya penularan pneumonia yang diakibatkan virus Covid-19 sangat cepat dibanding infeksi virus-virus yang lain,” ujar dia.

Para lanjut usia (lansia) merupakan kelompok umur yang paling rentan terkena infeksi pneumonia Covid-19 dan menjadi berat, sehingga bisa terjadi gagal napas. Sistem imun tubuh melemah saat menginjak usia di atas 60 tahun. Selain itu, masyarakat yang menderita penyakit kronis sebagai penyakit penyerta seperti diabetes, ginjal, hipertensi, liver, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) dan asma juga rentan terinfeksi bakteri atau virus yang mengakibatkan pneumonia Covid-19 berat dengan komplikasi gagal napas.

Pria yang akrab disapa Chris ini menyampaikan masyarakat harus benar-benar menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah menyongsong kenormalan baru. Virus Covid-19 masuk ke tubuh lewat hidung, bibir dan mata. “Kuncinya adalah disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air serta physical distancing minimal 1,5 meter sampai 2 meter. Jika hal ini diterapkan virus Covid-19 tidak akan menginfeksi tubuh,” papar dia.

Di era kenormalan baru, masyarakat yang hendak melakukan perjalanan keluar kota harus mengantongi surat izin termasuk surat keterangan rapid test dan swab test Polymerase Chain Reaction (RT PCR) dari rumah sakit. Mereka bisa memanfaatkan layanan rapid test drive thru dan swab test PCR secara mandiri di RS Indriati, Solo Baru.

Bagi masyarakat yang tak bisa pergi ke rumah sakit tak perlu khawatir, mereka bisa memanfaatkan layanan rapid test home care. Petugas medis bakal mendatangi rumah dan melakukan rapid test di rumah. “Masyarakat bisa memastikan apakah terpapar pandemi Covid-19 atau tidak dengan menjalani rapid test dan uji PCR di RS Indriati, Solo Baru.

SHARE TO

SHARE TO