18
MAY
2022
solopos.com
RS Indriati Solo Baru Tangani Saraf Kejepit dengan PLDD
Solopos.com, SUKOHARJO–Saraf kejepit atau Herniated Nucleus Pulposus (HNP) merupakan penyakit umum yang bisa terjadi di tulang belakang, leher maupun bagian tubuh lainnya.
Di RS Indriati Solo Baru, pasien saraf kejepit bisa menjalani metode pengobatan menggunakan teknologi sinar laser.
Tulang belakang manusia terdiri atas ruas-ruas yang terdapat bantalan yang disebut discus intervertebralis.
Saraf di tulang belakang bisa mengalami gangguan akibat aktivitas sehari-hari, penuaan atau trauma akan benturan. Hal ini yang menjadi pemicu terjadinya saraf kejepit di tulang belakang.
Selain faktor usia, ada beberapa penyebab saraf kejepit seperti kebiasaan duduk, aktivitas olahraga yang rentan cedera dan terjatuh.
Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di RS Indriati, Solo Baru, dr Rieva Ermawan Sp.OT (K), mengatakan saraf kejepit tak mengenal usia.
Bisa menimpa segala usia baik muda maupun tua. Pada kelompok masyarakat usia muda umumnya disebabkan cedera dan beban berat. Sedangkan, saraf kejepit pada kelompok masyarakat usia tua karena faktor penuaan.
“Saat ini, banyak anak-anak muda yang terdiagnosis menderita saraf kejepit. Misalnya, melakukan aktivitas beban berat secara berulang-ulang seperti berolahraga dan sebagainya,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (11/5/2022).
Gejala saraf kejepit umumnya nyeri di punggung yang menjalar hingga kaki. Biasanya, mereka juga kerap merasakan kesemutan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Guna menegakkan diagnosis, dokter bakal melakukan obeservasi medis terhadap beragam keluhan yang diderita pasien. Pemeriksaan fisik dan penunjang juga dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis.
“Bisa melalui pemeriksaaan radiologi seperti magnetic resonance imaging [MRI] untuk memastikan kondisi gangguan saraf di tulang belakang. Hal ini menjadi rujukan dalam metode pengobatan. Nah, RS Indriati Solo Baru memiliki fasilitas instalasi radiologi yang dilengkapi peralatan berteknologi canggih,” kata dia.
Selain pemberian obat, pasien bisa menjalani fisioterapi secara rutin untuk menghilangkan rasa nyeri di punggung maupun pinggang.
Fisioterapi merupakan bagian dari rehabilitasi medik yang ditangani langsung petugas medis.
Saat ini, ada teknologi pengobatan untuk menyembuhkan saraf kejepit dengan memanfaatkan sinar laser yakni Percutaneus Laser Disc Decompression (PLDD). Metode ini mengedepankan prinsip minimal invasif dengan menyuntikkan sinar laser pada bantalan tulang yang mengalami penonjolan atau bulging.
“Metode PLDD bisa diterapkan untuk pasien saraf kejepit berusia muda maupun tua dengan indikasi-indikasi tertentu. Metode PLDD sangat simpel dan sederhana untuk mengobati pasien saraf kejepit,” ujar dia.
Banyak keuntungan penerapan metode PLDD terhadap pasien saraf kejepit. Pasien dalam kondisi sadar saat dilakukan terapi laser. Seusai terapi laser, pasien bisa langsung beraktivitas ringan seperti duduk dan berjalan. Tentunya, masa recovery setelah menjalani terapi laser lebih cepat.
Beragam layanan medis dalam mengobati saraf kejepit bisa dijumpai di RS Indriati, Solo Baru.
“Pasien yang menjalani terapi laser atau PLDD bisa langsung merasakan berkurangnya nyeri pada tulang belakang. Metode PLDD juga tidak menimbulkan bekas luka hanya seperti suntikan,” kata dia.
Sumber Berita : solopos.com