27
MAY
2020
Kompas
3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan
KOMPAS.com – Di Indonesia, santan kerap kali digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat berbagai macam makanan ringan hingga berat. Hasil olahan kelapa ini memang terkenal bagus untuk meningkatkan cita rasa masakan sehingga terasa lebih gurih dan “nendang”.
Santan di antaranya bisa digunakan untuk membuat makanan ringan, seperti puding, roti, dan cookies. Di suasana bulan Ramadhan ini, santan juga bisa dijadikan bahan campuran untuk membuat es yang segar dan nikmat. Selain itu, air perahan kelapa yang sudah dikukur ini bisa juga dibuat sebagai bahan campuran untuk memasak sayur dan lauk makanan berat.
Namun perlu diketahui, dalam memasak santan ini ternyata tak boleh dilakukan secara sembarangan karena bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Cara memasak santan yang benar
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.
Jadi jika dikonsumsi secara berlebihan, air perahan kelapa ini bukan tidak mungkin lama kelamaan bisa meningkatkan kadar lemak darah dan membuat kegemukan tentunya.
“Konsumsi santan secara berlebih tentu tidak dianjurkan,” kata Rista saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Lalu bagaimana memasak santan yang benar? Berikut ini adalah caranya :
Tidak memanaskan makanan yang mengandung santan.
Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali. Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat. “Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.
Dicampur dengan bahan lain yang berisiko timbulkan kolesterol.
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol. Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan. Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk. Dia memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang. Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula. “Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.
Konsumsi santan saat puasa.
Rista menambahkan, di bulan puasa Ramadhan, konsumsi santan sebaiknya diwaspadai oleh para penderita penyakit maag khususnya. Menurut dia, bagi beberapa orang, makan makanan yang mengandung santan saat buka puasa atau saat perut kosong bisa memiliki efek samping membuat perih dan begah di perut. “Santan sebenarnya enggak apa-apa dikonsumsi saat buka puasa asal bukan santan kental. Tapi, untuk penderita maag sebaiknya berhati-hati karena bisa bikin perih di perut,” jelas dia.
Sumber Berita : Kompas