Influenza dan pneumonia adalah dua penyakit infeksi yang menyerang sistem pernapasan, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Influenza, atau flu, disebabkan oleh virus influenza dan biasanya menimbulkan gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Penyakit ini umumnya bersifat musiman dan dapat menyebar dengan cepat melalui droplet saat batuk atau bersin. Sementara itu, pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Streptococcus pneumoniae (bakteri pneumokok) merupakan salah satu penyebab pneumonia komunitas pada seluruh kelompok usia di berbagai belahan dunia. Gejala pneumonia meliputi batuk berdahak, demam tinggi, nyeri dada, dan kesulitan bernapas. Pneumonia dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi pernapasan lain, seperti influenza, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko infeksi pneumokok adalah usia lanjut, memiliki komorbid seperti diabetes, penyakit jantung kronis, penyakit paru kronis ataupun penyakit ginjal kronik (PGK). Selain itu, kondisi imunokompromais seperti keganasan, HIV, imunodefisiensi dan penggunaan obat imunosupresan jangka panjang termasuk pada pasien transplantasi berisiko meningkatkan infeksi bakteri pneumokok.
Pemberian vaksin influenza direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun karena virus influenza terus bermutasi, sehingga komposisi vaksin diperbarui secara berkala untuk menyesuaikan dengan strain yang beredar. Vaksinasi ini sangat dianjurkan bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak-anak, dan individu dengan kondisi medis kronis. Selain itu, vaksinasi influenza dapat mengurangi risiko komplikasi serius, seperti pneumonia, yang dapat terjadi akibat infeksi influenza.
Untuk pencegahan pneumonia, tersedia vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) seperti PCV15, PCV20, dan PCV21. Vaksin ini melindungi terhadap berbagai serotipe bakteri Streptococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan pneumonia. Pemberian vaksin pneumonia sangat penting terutama bagi lansia dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, karena mereka lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi serius. Menurut rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dewasa berusia 50 tahun ke atas yang belum pernah menerima vaksin PCV disarankan untuk mendapatkan satu dosis PCV20 atau PCV21. Jika PCV15 yang digunakan, maka diperlukan tambahan satu dosis PPSV23 setahun kemudian untuk perlindungan yang optimal. Vaksinasi ini membantu mencegah infeksi pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumonia dan penyakit serius lainnya.
Vaksinasi influenza dan pneumonia memiliki berbagai manfaat, antara lain:
Tanpa vaksinasi, individu memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi influenza dan pneumonia. Infeksi ini dapat berujung pada komplikasi serius, terutama pada kelompok rentan. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, khususnya pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dan lansia. Di Indonesia, peningkatan kasus pneumonia menjadi perhatian serius. Sepanjang tahun 2024, jumlah kematian akibat pneumonia melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 1.278 kasus dan 188 kematian tercatat. Kenaikan ini menunjukkan betapa pentingnya langkah pencegahan, termasuk vaksinasi, untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia.
Vaksinasi influenza dan pneumonia merupakan langkah pencegahan efektif untuk melindungi diri dan orang lain dari infeksi serius pada sistem pernapasan. Dengan memahami perbedaan antara influenza dan pneumonia serta pentingnya vaksinasi, diharapkan masyarakat Indonesia semakin sadar dan proaktif dalam menjaga kesehatan melalui imunisasi yang tersedia. Konsultasikan dengan tenaga medis atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan ketersediaan vaksinasi.