Embolisasi Perdarahan Saluran Cerna, Langkah Revolusioner Mengatasi Perdarahan Tanpa Bedah Besar

dr. Prasetyo Sarwono Putro, SpRad. RI (K)
Author dr. Prasetyo Sarwono Putro, SpRad. RI (K)

Perdarahan gastrointestinal (GIT)

adalah kondisi ketika terjadi perdarahan  di saluran pencernaan, yang bisa berasal dari lambung, usus halus, atau usus besar

Gejalanya bisa berupa muntah darah, tinja berwarna hitam atau berdarah, pusing, lemas, hingga pingsan jika perdarahan cukup banyak. Penyebabnya beragam, seperti luka di lambung (tukak lambung), varises esofagus, atau wasir. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berbahaya.

Embolisasi 

adalah prosedur minimal invasif yang menggunakan bahan embolisasi untuk menghentikan perdarahan gastrointestinal. Ini merupakan pengobatan standar untuk perdarahan gastrointestinal bawah dan perdarahan gastrointestinal atas ketika pengobatan lain tidak berhasil.

Kapan penggunaan Embolisasi?

  • Ketika pengobatan endoskopi tidak berhasil atau tidak memungkinkan
  • Ketika terjadi perdarahan masif atau gangguan hemodinamik
  • Ketika terjadi perdarahan berulang setelah operasi

Bagaimana Prosedur Embolisasi?

  1. Kateter dimasukkan ke dalam arteri
  2. Angiogram dilakukan untuk mengidentifikasi pembuluh darah yang mengalami perdarahan
  3. Bahan embolisasi, seperti koil atau embolan cair disuntikkan ke dalam pembuluh darah yang mengalami perdarahan.

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Embolisasi

  • Intervensi dini
  • Kestabilan sistem hemodinamik
  • Komorbiditas pada pasien

Keunggulan Embolisasi

  • Tanpa bius
  • Minim sayatan - tidak perlu operasi besar
  • Proses cepat & aman, tingkat keberhasilan tinggi - Biasanya dilakukan dalam waktu singkat dengan pemulihan lebih cepat
  • Mengurangi risiko perdarahan berulang - membantu pasien kembali sehat

Persiapan Sebelum Embolisasi

  • Puasa sebelum prosedur

Pasien harus berpuasa minimal 6-8 jam sebelum prosedur untuk mengurangi risiko aspirasi selama tindakan. Pasien hanya diperbolehkan minum air putih dalam jumlah terbaas jika diizinkan oleh dokter.

  • Pantangan makanan dan minuman

Hindari makanan berlemak, berminyak dan sulit dicerna sebelum prosedur. Jangan mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat meningkatkan asam lambung, seperti kopi, teh atau soda. Tidak boleh mengonsumsi alkohol dan merokok sebelum tindakan.

  • Pembatasan aktivitas

Pasien disarankan beristirahat dan menghindari aktivitas berat sebelum prosedur. Jika mengalami pusing, lemas atau gejala perdarahan lain, segera laporkan ke tenaga medis.

  • Penghentian obat tertentu

Jika pasien mengonsumsi obat pengencer darah (seperti aspirin, clopidrogel, atau warfarin) dokter akan mengevaluasi apakah perlu dihentikan sementara untuk mencegah risiko perdarahan yang lebih parah. Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes mungkin perlu menyesuaikan dosis obat mereka sebelum prosedur.

  • Pemeriksaan medis pencitraan

Dokter akan melakukan pemeriksaan darah (Hb, trombosit, fungsi ginjal dan koagulasi). Pencitraan seperti CT Angiografi atau endoskopi mungkin dilakukan untuk memastikan lokasi perdarahan.

  • Persiapan mental dan administratif

Pasien harus tenang dan memahami prosedur yang akan dijalani. Keluarga perlu  mendampingi, termasuk persetujuan tindakan medis (informed consent).

  • Pemasangan akses medis

Infus akan dipasang untuk pemberian cairan dan obat sebelum prosedur dimulai. Transfusi darah mungkin diberikan jika pasien mengalami anemia berat akibat perdarahan.

Apa yang harus diperhatikan setelah embolisasi?

  • Pemantauan di rumah sakit selama beberapa jam atau hari
  • Hindari aktivitas berat sesuai dengan anjuran dokter
  • Laporkan segera jika ada nyeri hebat atau gejala tidak biasa

Komplikasi Embolisasi

  • Infark usus
  • Glue reflux ke pembuluh darah lain
  • Migrasi koil ke tempat yang tidak seharusnya

Efek Samping Embolisasi

  • Nyeri pada area tindakan
  • Mual dan muntah
  • Demam ringan (post-embolization syndrome)
  • Iskemia jaringan
  • Rekanalisasi
  • Perdarahan ulang
  • Infeksi
  • Reaksi alergi terhadap kontras atau bahan embolik
  • Gangguan ginjal

Embolisasi Solusi Minimal Invasif